Kamis, 23 Desember 2010

MENGOLAH PIKIRAN

Anda menjadi apa pun
yang Anda ijinkan untuk menjadi dominan
dalam pikiran dan perasaan Anda,
dan menjadi pewarna dari tindakan Anda.

...Maka berfokuslah pada yang membesarkan Anda.
Abaikan semua hal yang tidak memuliakan Anda.

Janganlah gunakan hati dan waktu Anda
untuk merisaukan yang tidak penting bagi kehidupan.

Putuskanlah untuk berbahagia.

Kebahagiaan adalah masalah keputusan.



Mario Teguh

Rabu, 22 Desember 2010

ADAB BERMUSYAWARAH

1. NIAT IKHLAS
"Tidaklah iman seseorang itu menjadi lurus hingga lurus hatinya. tidaklah lurus hatinya hingga lurus lisannya" (HR. Ahmad)

2. MULAI DARI KANAN
Dimulai dengan memohon izin dan bimbingan Allah dengan bacaan Basmallah, dan mengemukakan pendapat mulai dari kanan.

3. KENDALIKAN LISAN
Jika pendapat kita diterima ucapkan "Astaghfirullah Hal Adzim". Bila tidak diterima ucapkan "Hamdallah". Sedang apabila pembicaraan keluar dari konteks bahasan ingatkanlah dengan "Subhanallah".

4. JANGAN BERFATWA TANPA ILMU
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sesungguhnya pendengaran, pengetahuan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya" (QS. Al-Isra':36)

5. JANGAN MENDOMINASI
"Dan sesungguhnya orang yang paling Aku benci dan paling jauh majelisnya dari Ku pada hari kiamat adalah orang-orang yang berlebihan dalam bicara, yang suka mengungguli orang lain dengan perkataannya dan menunjukkan mulut besarnya dengan omongan untuk menampakkan kelebihan dihadapan orang lain" (HR.Ahmad & Tirmizi)

6. RENDAH HATI
"Wahai anakku: Jika engkau mengikuti pembicaraan ulama, hendaklah engkau lebih banyak mendengar daripada berbicara. Belajarlah menjadi pendengar yang baik sebagaimana engkau menjadi pembicara yang baik dan janganlah memotong pembicaraan meskipun panjang lebar, hingga ia menyelesaikannya sendiri". (Pesan Hasan bin Ali ra)

7. TIDAK (SELALU) SUARA TERBANYAK
Kebenaran tidak selalu dapat diukur dari suara terbanyak. Apalagi bila hal itu menyangkut keahlian, Rasulullah bersabda: "Bila urusan diserahkan pada yang bukan ahlinya, tunggulah kehancuran".

8. HINDARI PEMUSUHAN
Hindari perdebatab yang dibarengi permusuhan.

9. BUKAN PEMBANTAIAN
Musyawarah bukan kesempatan untuk membuka kelemahan orang lain, "Hindari sikap melampaui batas; membuka aib dan merendahkan sesama muslim" (QS.49: 11-12)

10. MEMAHAMI PERBEDAAN
Pendapat kami benar, namun memiliki kemungkinan salah dan pendapat orang lain salah namun memiliki kemungkinan benar". (Imam Abu Hanifah)
Hadist: "Bila ijtihad kita benar, kita akan dapat dua pahala, sebaliknya bila salah (juga) tetap akan dapat satu pahala"
===== Jadi terimalah hasil musyawarah =====

11. TUTUP DENGAN ISTIGFAR
"Subhanakalahumma rabbana Wabihambika asyahadu alla ilahaillah anta ashtaghiruka wa atuubu ilaik".


JIKA SESEORANG MENGHINDARI PERSELISIHAN SEKALIPUN IA BERADA DIPIHAK YANG BENAR MAKA ALLAH
MENYEDIAKAN TEMPAT YANG INDAH PULA DI PUNCAK SURGA YANG TINGGI (HADIST)

Jumat, 17 Desember 2010

TANAMAN SURGA

Aku ingin menanam pohon

Yang kuat akarnya

Rindang dahannya

Manis buahnya

Dan panjang umurnya



Aku berharap...

Anak-anak asuh P2AF tumbuh seperti pohon tsb

Keimannya kokoh kepada Allah

Sikapnya sejuk dan menaungi sesama

Manis dan panjang amalannya

 

Jumat, 03 Desember 2010

SAHABAT KECIL KU

Namanya Sella, Aku mengenalnya dari teman yang kebetulan bertugas mencacah keluarga penerima BLT. Sella tinggal bersama kedua orang tua dan dua adik perempuannya, dirumah yang berukuran 3 x 2 meter. Bisa dibayangkan ruangan sebesar itu untuk 5 orang. Disitulah ruang tamu, dapur dan kamar tidur. Keadaan ini yang membuat temanku "pegawai BPS" tersentuh dan tidak bisa melupakannya.

Saat itu Sella berumur sekitar 7 tahun kelas 1 SD. Ditempat lain anak sebesar ini masih dilayani; mandi dimandiin, makan disuapin. Tapi Sella, setelah pulang sekolah dia harus menjual opak (kerupuk ubi ukuran besar diatasnya diberi gula harganya Rp 500,-) dari jam 2 siang sampai 5 sore. Saat Kita tidur siang, atau menonton TV. Sella harus membawa bungkusan cukup besar berjalan sekitar 2 km di bawah terik matahari, hampir setiap Hari.

Pertama aku tidak percaya kalau dia bisa berjualan seperti itu. Lalu aku beri pertanyaan: ”kalau 6 opak berapa bayarnya?” Dengan cepat ia menjawab: "3.000”. Pertayaan lain Ku ajukan : ”kalau beli 5000 dapat berapa?”, Dia menjawab : ”10” .  Terus Ku coba dengan pertanyaan lain yang berhubungan dengan harga jual opak, dia selalu menjawab dengan cepat dan benar.

Penasaran aku. Pertanyaan Ku ganti : 7 + 8 berapa?
Sebelum menjawab dengan benar, Ela bengong..cukup lama.
Saat dia bengong itu, aku menyadari memang jawaban-jawaban yang diberikan sebelumnya adalah hasil dari pengalamannya menjual opak. Yakinlah aku bahwa Sella adalah Si Penjual Opak.

Betapa haru hatiku, anak sekecil ini harus menjalani hidup yang keras dan sudah harus membantu mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Tapi Sella selalu tersenyum, senyum khas anak kecil yang selalu bahagia, dan aku slalu ingin membuatnya tersenyum lebih ceria.

Oya.. Rumah Sella sekarang sudah cukup luas, pembangunannya dibantu oleh sebuah yayasan dengan kegiatan bernama “Rumah Kaget”. Penerangannyapun dibantu tetangga dengan gratis. InsyaAllah aku dan kawan2 dari Yayasan Peduli Pendidikan al-Falah (P2AF) akan memperhatikan dan membantu pendidikannya ke jenjang selanjutnya, kalau perlu sampai ke PT.


 
Syukuri apa yang kita miliki
karena di tempat lain
Ada yang tidak memilikinya.
Dan manfaatkan apa yang dimiliki
untuk membantu mereka yang kurang beruntung




Love For: Rahmah dan Rini.