Jauh di pedalaman rimba Irian Jaya, di dataran rendah teluk sungai Brazza di kaki pegunungan Jaya Wijaya, hidup suku Korowai dan Kombai. Nyamuk, binatang buas dan ancaman perang antar suku menyebabkan mereka membangun rumah mereka di atas pohon. Bahkan sebagian dari mereka tinggal di rumah di atas pohon setinggi 40 m. Semakin tinggi rumah pohonnya, semakin besar ketakutan mereka.
Populasi suku Korowai sekarang tidak lebih dari 3.000 jiwa. Suku Korowai dan Kombai tinggal di wilayah Indonesia dan sudah pasti mereka juga penduduk Indonesia. Namun sangat jarang ditemukan literatur mengenai mereka dalam bahasa Indonesia. Justru banyak peneliti asing yang mengunjungi mereka dan mempelajari kehidupan suku mereka yang unik.
Sampai sekarang Suku korowai masih dalam kondisi primitif, belum kenal baca tulis dan peradaban modern. Dari segi pariwisata, cara hidup suku korowai ini sangat unik dan indah. kehidupan ini dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi tanah papua.
Korowai adalah salah satu suku di Irian yang tidak memakai koteka. Kaum lelaki suku ini memasuk-paksa-kan penis mereka ke dalam kantong jakar (scrotum) dan pada ujungnya mereka balut ketat dengan sejenis daun.
Sementara kaum perempuan hanya memakai rok pendek terbuat dari daun sagu. Sagu adalah makanan utama mereka.
Sedangkan pria Suku Kombai menggunakan ‘koteka’ dari paruh burung besar. Senjata mereka adalah panah yang matanya terbuat dari tulang.
Sungguh menakjubkan,,,
Mereka hidup sangat bersahaja di dunianya
Entah mereka mengenal tidak siapa presiden mereka
Apa yang dilakukan wakilnya di DPR dengan sejuta tak-tik???
Siapa pula Gayus Tambunan dengan kekayaannya???
Mungkin sebaiknya, mereka tidak perlu tahu
Di sini waktu seperti terhenti
OPINI:
Pertama kali mengenal suku ini sekitar tahun 2007 dari CD dokumenter yang saya beli. Saat itu rasanya tidak percaya, di jaman sekarang masih bisa di temukan hal ini, saudara senegara lagi. Melihat kemampuan mereka bertahan hidup; mencari makan dan mendirikan rumah yang begitu hebat sungguh menakjubkan skaligus mengharukan.
Mereka tidak mengenal baca tulis, tidak bergaul dengan lingkungan luar, tapi bisa membuat rumah pohon yang begitu hebat. Kemampuan mereka ini mengingatkan saya dengan kemampuan lebah membuat rumah yang merupakan ilham dari Allah swt. seperti yang Dia firmankan,
“Dan Rabbmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu)"
(An-Nahl: 68)
Suku Korowai dan Suku Kombai adalah salah satu Kuasa Allah swt.
Subhanallah.....!!!!
Allahuakbar.....!!!!
sumber :
Mengingatkan pada usia 11 tahun,aku juga pernah membuat rumah diatas sebuah pohon nangka di belakang rumah nenek,pada setiap pulang sekolah aku pasti manjat dan tiduran hingga larut,tapi rumah pohonku sudah dilengkapi telepon terbuat dari 2 bh kaleng susu dan seutas benang...he..he.he
BalasHapus