Hari ini 25 Nopember 2010 diperingati sebagai Hari Guru Nasional ke-65. Awalnya saya tidak ingin mengikuti upacara peringatan yang diadakan di halaman kantor bupati Kabupaten Ketapang. Tetapi pada detik-detik terakhir timbul kesadaran, bahwa sekolah diliburkan hanya agar kami para guru bisa menghadiri kegiatan ini. Jika mengikuti upacara saja saya tidak mau, apakah bisa saya melakukan hal yang lebih besar lagi??? :(
Upacara tahun ini dan tahun2 sebelumnya tidak jauh berbeda. Mengatur barisan guru ternyata lebih sulit daripada barisan siswa. Jika siswa telah berbaris rapi, maka beberapa guru masih mengelompok dan tak bisa diatur. Berkali-kali panitia melalui pengeras suara meminta guru untuk segera memasuki barisan yang telah ditentukan, tetap saja sampai upacara dimulai puluhan guru berpakaian seragam PGRI, lebih senang berdiri di bawah pohon di belakang barisan siswa daripada berbaris dalam barisannya. Astafirullah, kalau murid yang berbuat begini pasti sudah mendapat hukuman/teguran keras dari guru.
Jadi ingat upacara setiap hari senin di sekolah. Kesal skali jika murid2 tidak berbaris dengan rapi, ribut dan tidak mengikuti upacara dengan baik. Kehabisan akal rasanya untuk mendisiplinkan mereka dalam upacara, apalagi siswa kelas satu SD. Tetapi kalau dibandingkan dengan apa yang dilakukan oknum guru di atas, rasanya bisa dimaklumi perbuatan murid2 ku, karena mereka masih belajar bukan mengajar.
Wahai guru...!!!
Dimanapun dan kapanpun engkau berada
Engkau adalah seorang guru
Yang semua tindakanmu
Akan digugu dan ditiru
Maka, berkatalah yang baik
Berbuatlah yang baik
Agar murid dan masyarakat
hanya bisa meniru yang baik-baik
dan amalmupun dicatat sebagai kebaikan
renungan untuk diriku sendiri di hari guru.
terima kasih Tuhan, Engkau telah memilihku menjadi seorang guru.
tidak hanya mendapat keuntungan secara finansial
juga kesempatan untuk membentuk masyarakat
terutama murid2ku tercinta.
Tuhan,,, kuatkanlah aku memikul amanah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar