Sabtu, 21 Januari 2023. Sahrul, siswa kelas 4 SDN 05 Benua Kayong Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, tampak terbaring di ruangan UKS, dengan keluhan perutnya mual. Menurut katanya, tadi pagi ia sarapan mie instan di kantin sekolah. Setelah diberi minyak angin dan air putih hangat oleh Ibu Utin, ia diminta istirahat di ruangan UKS tsb.
Setelah lebih dari satu jam, rasa mual hilang berganti kepala sedikit pusing, katanya lagi ketika ditanya mengenai keadaanya. Lalu saat ditawarkan untuk pulang sekolah lebih cepat, ia bersedia. Akhirnya Pak Zuar selaku tenaga perpustakaan merangkap sebagai ojek gratis, mengantarkan Sahrul pulang ke rumahnya. Sedangkan Bu Aina mencari siswa lain yang bisa mengantarkan sepeda Sahrul saat pulang sekolah nanti.
Saya teringat, beberapa waktu yang lalu, siswa kelas 6 juga mengeluh sakit perut. Karena pihak sekolah tahu bahwa anak ini tinggal bersama kakeknya, sedangkan saat itu orang tuanya bekerja di pedalaman, dan ia tampak kesakitan maka Bu Utin selaku pembina UKS, mengantarkan siswa tersebut ke puskesmas pembantu (pustu) terdekat. Hasil pemeriksaan ia dinyatakan masuk angin. Setalah mendapatkan obat dari tenaga kesehatan, ia pun diantar pulang oleh Bu Utin.
Itulah bentuk penanganan jika siswa sakit di sekolah. Guru hanya bisa memberikan obat luar, seperti betadin, minyak angin, zambuk, dll. Sementara untuk obat minum siswa lebih baik diantarkan ke pustu terdekat, karena kami guru bukan tenaga medis
. Tapi kami guru harus bisa berperan sebagai apa saja, mulai dari menjadi tenaga medis sampai tukang ojek gratis. Betapa mulia profesi mu guru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar