Selasa, 24 Mei 2011

SURGA BURUNG PEMATANG GADUNG



Banyak masyarakat Kabupaten Ketapang yang tidak mengetahui akan keberadaannya, terlebih lagi mengetahui akan kekayaan Sumber Daya Alam yang terkandung di dalamnya. Sungguh hal ini sangat disayangkan, karena seperti pepatah mengatakan "TAK KENAL MAKA TAK SAYANG", sehingga dikhawatirkan ketidaktahuan menyebabkan ketidakpedulian untuk menjaga dan melestarikannya.


Bangau Hutan Rawa (Ciconia stormi) 

Informasi terbaru dari Kawan Burung Ketapang (KBK) kembali menemukan jenis langka di kawasan ini yaitu Bangau Hutan rawa ciconia stormi, (...jumlah individu diperkirakan hanya tinggal sekitar 500 ekor di seluruh dunia). Status Burung ini dilindungi. IUCN International Union for Conservation of Nature mengelompokkannya ke dalam status "genting"(Endangered/EN) untuk Burung ini.

 
Bondol kalimantan Lonchura fuscans


Hutan Desa Pematang Gadung merupakan kawasan hutan gambut dan areal persawahan, rawa, serta kebun karet. Kondisi yang mendukung sebagai tempat tinggal berbagai jenis burung termasuk jenis burung langka. Pengamat burung Andhy Priyo Sayogo menyebut kawasan ini sebagai Surga Burung di Kalimantan Barat.



Bangau tongtong Leptoptilos javanicus


Andhy PS melakukan pengamatan selama 9 hari dan menemukan lebih dari 100 jenis burung di beberapa jalur. Di sekitar desa tersebut terdapat kurang lebih 285 jenis burung.




 Bekikik kembang besar 

Bekikik kembang besar/Greater Painted Snipe atau Rostralulla benghalensis, catatan terkhir mengenai jenis ini terakhir kalinya ditemukan di Kalimantan Tengah tahun 1978. Sejak saat itu tidak ada informasi lagi mengenai jenis tersebut. Catatan keseluruhan Berkik Kembang Besar yang dikenal dengan lokal Berekik Kipas ini di Borneo (Kalimantan, Sabah dan Serawak) baru tercatat 15 kali ditemukan (Bas Van Balen, personal komunikasi), namun secara tidak disengaja Desember tahun 2009 jenis burung ini ditemukan kembali oleh pengamat burung Abdurrahman. 


Pekaka emas Pelargopsis capensis


Perjalanan dari Kota Ketapang menuju Desa Pematang Gadung diperlukan waktu kurang lebih 1 jam dengan motor. Untuk mencapai ke dalam hutan perahu, hal ini disebabkan karena desa Pematang Gadung dikelilingi oleh sungai-sungai besar seperti Sungai Jawi, Sungai Pelang, Sungai Besar, Sungai Bakau, dan Sungai Ubi.

 Elang Laut Perut Putih Haliaeetus leucogaster


Hutan Desa Pematang Gadung masih menyimpan kekayaan lain seperti keanekaragaman jenis kera-keraan terutama orang utan, bahkan kelimpau (uwak-uwak) dan yang paling menarik adalah kawanan belibis yang bisa dijadikan objek wisata terutama bird watching menurut pengamat burung Abdurahman.


Dengan statusnya sebagai hutan produksi (HP) dan hutan produksi konversi (HPK) hutan Pematang Gadung masih mudah terancam dengan rencana pembukaan kawasan hutan untuk perkebunan sawit atau penambangan liar. Upaya melindungi kawasan ini sedang diproses perubahan status menjadi HUTAN DESA. Semoga Pemkab. Ketapang memberi perhatian yang serius dan segera merubah status kawasan surga burung ini.


AYO MASYARAKAT KETAPANG...
BERSAMA, KITA JAGA DAN LESTARIKAN HUTAN PEMATANG GADUNG..!!!
AGAR TIDAK DIPERSALAHKAN OLEH ANAK CUCU KELAK



http://burung-nusantara.org/article/indonesian-meniti-hutan-pematang-gadung-bagian-1/?lang
http://yudosudarto.blogspot.com/2009_02_01_archive.html
http://4raptor.wordpress.com/2010/04/08/elang-laut-sungai-pematang-gadung/

1 komentar:

  1. Burung rangkongnya kok tidak ada??
    aku sangat merindukannya..apakah mereka sudah punah..??tks

    BalasHapus