Senin, 14 November 2011

MISTERI PADANG DUA BELAS

Padang Dua Belas adalah suatu tempat yang terletak 35 km dari Kota Ketapang menuju ke Kecamatan Kendawangan. Keunikan tempat ini sudah saya dengar sejak masih kanak-kanak melalui cerita orang tua dahulu. Mungkin bisa dikatakan sebagian besar masyarakat Kabupaten Ketapang mengakui akan keunikannya.

Secara kasat mata, Padang Dua Belas adalah sebuah padang luas yang ditumbuhi pohon-pohon rendah dengan pasir putih yang mempesona. Jika kita kesana pukul sebelas siang ke atas, maka pasir tersebut akan tampak berkilau sehingga diperlukan kacamata untuk menahan kilauannya. Tempat ini juga dijadikan tempat berburu rusa bagi mereka yang hobi berburu. Pohon-pohon disanapun juga sangat indah, tingginya tidak melebihi tubuh manusia.

Artikel yang ditulis diberbagai website tentang kemisteriusan Padang Dua Belas pada umumnya telah menjadi buah bibir bagi masyarakat Ketapang. Kali ini saya menuliskan cerita yang saya dengar langsung dari mereka yang mengalaminya.

Seorang teman bercerita kepada saya. Saat ia dan temannya pergi berburu rusa di Padang Dua Belas sekitar pukul sepuluh malam, tiba-tiba datang api sebesar pelita berputar cepat mengelilingi mereka yang sedang berjalan, akhirnya mereka berhenti dan duduk merokok sambil menenangkan diri baru kemudian temannya tsb berkata dengan sopan "kami berdua berani mah, dak usah ditambahkan am, balek am..!" (in indonesia: kami berdua berani, tidak perlu ditemankan, pulanglah...!) setelah itu secepat kilat api itupun menghilang.

Teman lain bercerita, saat ia pulang dari Kecamatan Kendawangan menuju Kota Ketapang, di perjalanan (Padang Dua Belas) ia bertemu dengan Bapak Alm...... (maaf sy lupa namanya, tapi akan ditanyakan lagi). Saat diajak jalan bersama (barengan), si Alm... tidak mau dan mempersilahkan teman saya tersebut berangkat duluan. Saat itu kondisi jalan antara Ketapang-Kendawangan sangat buruk masih tanah merah, maka kondisi motor yang melaluinya pasti sangat kotor. Tetapi anehnya, saat teman saya sampai di Kota Ketapang, si Alm... sudah ada di rumahnya dan motornya dalam keadaan bersih.

Teman saya yang lain menimpali cerita bapak tsb (kebetulan kami pada ngumpul di kantor nih sambil cerita-cerita), ia mengatakan bahwa ponakannya juga pernah menumpang motor Alm.... dalam pejalanan pulang menuju ke Ketapang juga, saat itu hujan sangat lebat, tapi aneh bin ajaib Alm... dan ponakan tsb tidak basah sama sekali padahal tidak menggunakan mantel atau pelindung apapun. Teman yang lain pun menambahkan bahwa benar jika si Alm... adalah manusia yang bersahabat dengan penghuni ghaib Padang Dua Belas yang sering di sebut Manusia Kebenaran atau Orang Limun.

Bicara Manusia Kebenaran, seperti namanya "manusia kebenaran" mereka tidak mengganggu manusia kecuali jika manusia yang mengganggu ketentraman mereka. Seperti yang pernah dilihat teman saya yang berburu tadi, saat ia melewati Padang Dua Belas, ada beberapa orang (etnis china) mengembalikan pohon yang mereka ambil di tempat tersebut, mungkin sebelumnya mereka tidak mengetahui atau kurang percaya kalau dipantangkan (dilarang) mengambil barang apapun baik batu, pasir dan tumbuhan dari Wilayah Padang Dua Belas.

Saat ini Kecamatan Kendawangan adalah tempat penghasil bahan tambang seperti bauksit dan timah hitam di Kabupaten Ketapang. Banyak perusahanan yang sudah melakukan eksplorasi disana seperti yang terbesar PT. Harita. Padang Dua Belas masih termasuk wilayah Kecamatan Kendawangan, konon katanya beberapa perusahaan sudah melakukan ekspedisi untuk dapat mengeksplorasi bahan tambang yang terkandung di dalamnya namun masih belum berhasil. Bisa jadi hal ini ada hubungannya dengan kemisteriusan yang disampaikan di atas.

Manusia Kebenaran tidak pernah terdengar mengganggu manusia, bahkan sebaliknya banyak cerita yang mengatakan bahwa mereka menolong manusia yang sedang kesusahan dalam perjalanannya. Saya berharap, para pengusaha dan penguasa tidak terlalu serakah mengeksplorasi negeri ini: Kota Kayong. Dan Semoga Allah selalu melindungi Manusia Kebenaran dari keserakahan penguasa dan pengusaha yang tidak peduli kelestarian lingkungan apalagi terhadap makhluk ghaib (Manusia Kebenaran/Orang Limun).

2 komentar:

  1. merinding,,,,,,, bulu kalo lewat sian an ye...

    BalasHapus
  2. benar juga tuh..sangat kuat auranya(orang limun)
    sampai bulu kudukku berdiri juga walau bermil-mil jauhnya,dan semoga saja(bpk Limun)ini tidak kenal lelah untuk terus menjaga serta mempertahankan wilayah yang menjadi kebanggannya tetap lestari,tetap mempesona bagi warga masyarakat ketapang khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya yang sangat cinta pada keindahan alam pulau kalimantan..Amin

    BalasHapus