Minggu, 27 Juni 2010

MENCARI IDOLA YANG TEPAT


Sensasi pemberitaan "Ariel" terus berlanjut. Hari ini yang menjadi sorotan wartawan adalah dukungan teman se-profesi dan penggemar Ariel. Adalah wajar bila sesama teman saling memberikan dukungan, bagaimana dengan "penggemar" yang begitu histeris ketika Ariel melambaikan tangan dari balik jendela Mabes Polri. Mereka adalah remaja yang mengidolakan Ariel.


Setiap peristiwa adalah pembelajaran bagi mereka yang mau berpikir. Adapun pembelajaran yang bisa kita ambil dari histerisnya remaja-remaja yang mengidolakan Ariel, adalah mengharuskan kita orang tua dan guru bertanya pada diri sendiri, sudah benarkah cara kita mendidik anak-anak kita? Apakah kita sudah mengarahkan mereka pada sosok idola yang benar? sudahkah kita menceritakan sosok teladan yang patut mereka idolakan yang tertulis di dalam Al-Qur'an?


Allah swt. berfirman:
"Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, sesungguhnya kamu sebelumnya termasuk orang-orang yang belum mengetahui." (QS. Yusuf: 3)


Para ulama telah berusaha menghimpun semua cerita yang ada di dalam Al-Qur'an, dan hasilnya mereka menemukan bahwa jumlahnya sekitar 1/3 al-Qur'an. Ini adalah sinyalemen pentingnya cerita di dalam dunia pendidikan. 


Dalam ayat yang lain Allah swt. berfirman:
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (QS. yusuf: 111)



Cerita bisa menjadi salah satu media pengembangan inovasi dan imajinasi pada diri manusia. Hal itu disebabkan karena cerita mengandung banyak peristiwa dan kejadian yang membuat manusia harus menghubungkan antara anasir-anasir dan kejadian-kejadian yang bermacam-macam. Di samping itu cerita juga dapat digunakan sebagai alat untuk menggerakkan emosi, imajinasi dan pikiran manusia.


Salah satu watak bawaan manusia sejak diciptakan Allah Ta’ala adalah kecenderungan untuk selalu meniru dan mengikuti orang lain yang dikaguminya, baik dalam kebaikan maupun keburukan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Ruh-ruh manusia adalah kelompok yang selalu bersama, maka yang saling bersesuaian di antara mereka akan saling dekat, dan yang tidak bersesuaian akan saling berselisih”.


Oleh karena itulah, metode pendidikan dengan menampilkan contoh figur untuk diteladani adalah termasuk salah satu metode pendidikan yang sangat efektif dan bermanfaat. Disarankan kepada orang tua dan guru untuk memprogramkan kegiatan bercerita kisah-kisah teladan dari para Nabi, keluarga dan sahabatnya, juga orang-orang alim lainnya, termasuk para pahlawan bangsa ini. Diharapkan dengan seringnya mendengar cerita ini, anak-anak dan murid-murid terinspirasi dan mengidolakan mereka, sehingga terhindar dari mengidolakan sosok-sosok yang belum teruji keteladananya. 


Sumber: Buku Be a Genius Teacher (Mendidik dengan Kreatif) Seri 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar